Sistem long shift umumnya diterapkan di industri tertentu, seperti kesehatan, manufaktur, dan transportasi. Dalam sistem ini, karyawan dapat bekerja lebih dari 8 jam sehari, bahkan mencapai 12 jam atau lebih dalam satu shift.
Pemahaman tentang regulasi ini penting agar perusahaan dan karyawan dapat menyeimbangkan kebutuhan operasional dengan kesejahteraan tenaga kerja. Oleh karena itu, simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengertian long shift, dampaknya, serta aturan jam kerja yang berlaku di Indonesia.
Apa itu Long Shift?
Long shift adalah sistem kerja yang membagi karyawan ke dalam waktu berbeda dalam satu hari, seperti shift pagi, siang, dan malam. Sistem ini diterapkan saat perusahaan perlu mengejar target tertentu dan tidak memiliki aturan resmi, sehingga setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda.
Beberapa perusahaan menerapkan jam kerja normal dengan tambahan lembur jika diperlukan, sementara yang beroperasi 24 jam membagi karyawan dalam shift panjang. Long shift berbeda dari double shift atau lembur karena bersifat terencana, dan karyawan yang menjalaninya berhak atas upah lembur.
Baca Juga: Tips Manajemen Waktu yang Efektif
Apa Saja Dampak Long Shift bagi Karyawan dan Perusahaan?

Sistem kerja long shift memiliki dampak bagi karyawan maupun perusahaan. Berikut adalah beberapa dampak long shift terhadap dunia kerja yang wajib Anda ketahui:
Operasional Berjalan Lancar dengan Sistem Shift Panjang
Salah satu keuntungan utama dari long shift adalah kelancaran operasional perusahaan, terutama bagi industri yang memerlukan layanan non-stop, seperti manufaktur, perhotelan, dan layanan kesehatan.
Pelayanan Tetap Berlangsung Lebih Lama
Hal ini sangat penting bagi bisnis yang mengandalkan kehadiran staf sepanjang hari, seperti restoran, transportasi, dan pusat layanan pelanggan. Dengan begitu, pelanggan dapat menikmati layanan tanpa batas waktu yang berkontribusi pada peningkatan kepuasan pelanggan dan potensi keuntungan bisnis.
Tingginya Risiko Turnover Karyawan
Jam kerja yang panjang dan pola kerja yang tidak menentu dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan berkurangnya keseimbangan kehidupan kerja. Akibatnya, tingkat pergantian karyawan cenderung lebih tinggi karena banyak pekerja yang mencari pekerjaan dengan jam kerja lebih fleksibel dan kondisi yang lebih baik.
Potensi Penurunan Kinerja dan Produktivitas
Karyawan yang bekerja dalam long shift berisiko mengalami kelelahan fisik dan mental yang pada akhirnya dapat berdampak pada menurunnya produktivitas. Selain itu, performa kerja yang tidak optimal juga dapat mempengaruhi kualitas layanan atau produk yang dihasilkan perusahaan.
Baca Juga: Pentingnya Reskilling dan Upskilling di Perusahaan
Bagaimana Aturan Jam Kerja di Indonesia?
Indonesia memiliki peraturan terkait durasi kerja yang harus dipatuhi oleh perusahaan dalam menetapkan jam kerja karyawan. Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 77 Ayat (1), waktu kerja maksimal adalah 7 jam per hari untuk sistem 6 hari kerja dalam seminggu atau 8 jam per hari untuk sistem 5 hari kerja.
Meskipun demikian, Anda tetap harus memperhatikan hak karyawan yang bekerja dalam shift panjang, seperti waktu istirahat yang tidak termasuk jam kerja dan keamanan. Selain itu, setiap karyawan yang bekerja melebihi batas waktu kerja yang telah ditetapkan berhak mendapatkan upah lembur sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Referensi: