Di era digital yang serba cepat seperti sekarang, memiliki sertifikasi IT bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan kebutuhan mendesak. Sertifikasi IT menjadi bukti atas kemampuan dan pengetahuan Anda dalam bidang teknologi tertentu, baik itu dalam pengembangan software, keamanan siber, atau pengelolaan sistem.
Namun, masih banyak yang belum menyadari pentingnya sertifikasi ini, hingga akhirnya kehilangan peluang untuk berkembang di dunia kerja yang semakin kompetitif. Tanpa sertifikasi IT, Anda mungkin bisa terhambat dalam mengikuti perkembangan teknologi terbaru atau memenuhi standar profesional yang diakui secara global.
Simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut apa saja sertifikasi di bidang IT yang relevan dan bagaimana sertifikasi ini dapat membantu meningkatkan peluang karir Anda di industri teknologi!
CISSP (Certified Information Systems Security Professional)
Jenis sertifikasi CISSP ditujukan untuk para profesional di bidang keamanan dengan pengalaman kerja minimal lima tahun. Sertifikasi ini membuktikan keahlian dalam berbagai aspek, seperti keamanan arsitektur, kriptografi, perlindungan telekomunikasi, keamanan pengembangan aplikasi, dan banyak bidang lainnya.
PMP (Project Management Professional)
Banyak manajer proyek di seluruh dunia mengakui sertifikasi PMP sebagai standar utama. Sertifikasi ini tersedia bagi Anda yang memiliki pengalaman industri IT minimal tiga tahun, mempunyai gelar sarjana, dan telah menyelesaikan 35 jam pelatihan manajemen proyek.
Jenis sertifikasi PMP membuktikan kemampuan Anda dalam memimpin proyek teknologi, seperti perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaannya.
Baca Juga: Sertifikasi Profesi di Era Digital
AWS Certified Developer-Associate
Sertifikasi AWS Certified Developer-Associate merupakan salah satu sertifikat yang banyak perekrut perhatikan. Memiliki sertifikasi ini dapat meningkatkan peluang untuk menarik perhatian perekrut atau bahkan membuka kesempatan untuk mendapatkan promosi.
Anda dapat memiliki jenis sertifikasi ini jika memiliki pengalaman dalam mengembangkan dan mengelola aplikasi berbasis AWS selama enam bulan.
LPIC-1 & LPIC-2 (Linux Professional International Certification)
Sertifikasi LPIC menjadi bukti keahlian Anda dalam mengelola sistem operasi Linux. Jenis sertifikasi ini menunjukkan kemampuan Anda dalam mengoperasikan, mengelola, dan mengkonfigurasi sistem berbasis Linux.
Jenis sertifikasi ini sangat relevan bagi Anda yang ingin berkarir sebagai administrator sistem atau IT support di perusahaan yang mengandalkan Linux sebagai sistem operasi utamanya.
Google Professional Cloud Architect
Sertifikasi IT ini sangat penting, terutama bagi Anda yang sering bekerja dengan layanan cloud dari Google. Sertifikasi ini dapat menjadi bukti keahlian yang Anda miliki sekaligus mendukung peluang promosi jabatan.
Dengan Google Certified Professional Cloud Architect, kemampuan Anda dalam merancang, mengembangkan, dan mengelola aplikasi di lingkungan cloud akan diakui secara resmi.
CCNA (Cisco Certified Network Associate)
Tujuan utama sertifikasi IT CCNA adalah membekali Anda yang baru memulai keterampilan dasar administrasi. Materi yang ada di sertifikasi ini meliputi WAN, alamat IP dan protokol terkait, jaringan nirkabel, serta aspek keamanannya.
CCIE (Cisco Certified Internetwork Expert)
Jenis sertifikasi CCIE adalah sertifikasi tingkat tertinggi dari Cisco yang ditujukan untuk para insinyur jaringan berpengalaman. Berdasarkan pernyataan dari Cisco, hanya kurang dari 1 persen profesional IT di seluruh dunia yang memperoleh sertifikasi CCIE.
Baca Juga: Manfaat Sertifikasi untuk Karir
VMware Certified Professional
Sertifikasi VMware Certified Professional (VCP) menjadi salah satu sertifikasi IT yang sangat penting untuk masa depan karir di bidang digital, terutama bagi Anda yang bekerja dengan infrastruktur virtualisasi.
Jenis sertifikasi IT ini membuktikan kemampuan seorang profesional dalam merancang, mengelola, dan memelihara solusi virtualisasi berbasis VMware yang banyak perusahaan butuhkan.
CompTIA A+
Sertifikasi CompTIA A+ tetap menjadi kredensial penting untuk level pemula dalam dukungan IT profesional karena bersifat vendor-netral. Berbagai perusahaan besar mendukung dan mengharuskan sertifikasi A+ untuk posisi teknisi layanan IT.
Sertifikasi ini mencakup berbagai aspek, seperti pemeliharaan, pencegahan, jaringan, instalasi, keamanan, dan pemecahan masalah (troubleshooting).
RHCE (Red Hat Certified Engineer)
RHCE bertujuan untuk membantu administrator sistem senior yang bekerja dengan sistem Linux di lingkungan enterprise. Jenis sertifikasi IT RHCE mencakup keterampilan tingkat menengah dalam pengelolaan jaringan IP, pengaturan virtual host, konfigurasi private directory, serta berbagai keterampilan lainnya.
MCTS (Microsoft Certified Technology Specialist)
Jenis sertifikasi IT MCTS dan MCITP memberikan pelatihan tentang teknologi terkini seperti Microsoft Exchange Server 2010, Windows Server 2008, dan SQL Server 2008. Sertifikasi MCTS ideal bagi profesional IT atau pengembang yang memiliki pengalaman minimal satu tahun.
MCITP (Microsoft Certified IT Professional)
Sertifikasi tingkat menengah dari Microsoft ini dibangun berdasarkan sertifikasi MCTS. Sertifikasi IT MCITP mencakup bidang seperti administrator desktop enterprise, administrator server, dan administrator messaging enterprise.
CCSA (Check Point Certified Security Administrator)
Sertifikasi IT CCSA cocok untuk tingkat pemula yang membutuhkan pemahaman dasar tentang jaringan. Profesional IT yang memperoleh CCSA menunjukkan kemampuan dalam administrasi sistem Check Point 3D Security, mulai dari implementasi dan konfigurasi hingga pengelolaan sehari-hari.
Itulah beberapa jenis sertifikasi IT yang perlu Anda ketahui. Anda juga dapat tetap latihan, mengikuti webinar, dan bergabung ke dalam komunitas di bidang industri IT. Hal ini dapat membantu Anda dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mengenai dunia IT dengan bukti sertifikat.
Referensi: